Pelatihan Mendesain Pembelajaran Berbasis STEM-ESD

04-10-2023
esd
Kemampuan rekayasa merupakan kemampuan penting yang harus dikuasai agar siswa dapat menjadi perekayasa. Salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan rekayasa siswa adalah model pembelajaran Science, technology, Engineering and Mathematics (STEM). Proses merekayasa juga dapat menumbuhkan kesadaran berkelanjutan sebab pada saat merekayasa siswa berpikir tentang manfaat dan dampak teknologi terhadap lingkungan. Oleh karena itu STEM dapat diintegrasikan dengan pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan (ESD).



Untuk menumbuhkan kemampuan guru-guru dalam membelajarkan STEM-ESD, pada 19 Juli sampai dengan 4 Agustus 2023, tim dosen dari Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia yang beranggotakan Prof Dr. Ari Widodo, M.Ed.; Prof. Dr. Riandi, M.Si.; Dr. Siti Sriyati, M.Si.; Prof. Dr. Widi Purwianingsih, M.Si.; Prof. Dr. Diana Rochintaniawati, M.Ed.; Dr. Rini Solihat, M.Si dan Puti Siswandari, M.Si serta  sejumlah mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Biologi telah melatih guru-guru biologi anggota MGMP Biologi Kabupaten Garut. 


Kegiatan pelatihan ini terbagi dalam tiga pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan secara daring dengan materi kurikulum merdeka dan konsep pembelajaran STEM-ESD, asesmen dalam pembelajaran STEM, dan  TPACK-ESD (technology pedagogical content knowledge) terkait ESD. Pemberian materi  pada pertemuan pertama menjadi dasar bagi penyusunan rancangan pembelajaran pada pertemuan kedua yang dilaksanakan secara daring. Pertemuan ketiga dilaksanakan secara luring dengan kegiatan open lesson dengan penampilan guru model dari SMAN 16 Garut dan dilaksanakan dengan pola lesson study (plan-do-see). 



Kegiatan pelatihan mendesain pembelajaran STEM disambut gembira oleh guru biologi yang tergabung dalam MGMP Biologi Kabupaten Garut. Kegiatan ini merupakan inspirasi baru dalam melaksanakan pembelajaran. Implementasi kegiatan STEM-ESD yang menjadi diskusi para guru adalah pada materi keanekaragaman hayati. Setelah kegiatan open lesson, guru model dan guru observer melaksanakan refleksi kegiatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas belajar siswa.  Dari kegiatan refleksi ini, guru mendapat saran dan masukan untuk kegiatan pembelajaran STEM-ESD di sekolah masing-masing (Widodo/2023)